Bangkit dari keterpurukan mungkin mudah, tapi bagaimana dengan mengembalikan kepercayaan diri seorang perempuan muda yang pernah gagal dalam pernikahan? Akankah Larassaty menyendiri selamanya? seperti janji yang pernah ia ucapkan saat mengalami rasa trauma yang hebat, bahwa dia ingin membenamkan dirinya pada cinta vertikal-Nya, sebagaimana sufi perempuan “Rabiah al Adawiyah” Atau akankah Larassaty menerima pinangan Rudi? dosennya yang membantunya melewati masa-masa terpuruknya. Atau dia akan lebih memilih salah satu dari dua pemuda yang pernah mengungkapkan perasaannya. Fery dan Firman. Fery, seorang mualaf yang merupakan pemuda kesayangan orangtuanya, atau Firman, sosok pemuda yang diidam-idamkan Larassaty saat masih belia dulu?